Ketum Dharma Pertiwi Nanny HadHadi Tjahjanto : Wanita TNI Harus Beradaptasi dengan Perkembangan Zaman

Realitarakyat.com – Sebagai Wanita TNI, harus mau beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Seorang Wanita TNI juga harus selalu update dalam setiap perkembangan yang terjadi baik dalam hal kedinasan maupun dalam hal melaksanakan tanggung jawab sebagai seorang ibu rumah tangga.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Dharma Pertiwi, Nanny Hadi Tjahjanto selaku ibu Raksa Tri Anggana Tantri atau ibu Asuh Wanita TNI pada acara Diskusi Panel Wanita TNI Tahun 2021, bertempat di Gedung Puri Ardhya Garini Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, seperti rilis resmi Puspen TNI yang diterima Redaksi, Rabu (7/4/2021).

“Kepada Wanita TNI dimanapun berada dan siap untuk meneladani sikap mental Kartini. Sebagai Kartini di era milenial, para Wanita TNI tentunya harus memiliki karakter sebagai pribadi yang terhubung. Artinya menjadi wanita yang melek teknologi dan media sosial, yang memiliki gaya berpikir kreatif dan percaya diri, ”ucap Nanny Hadi Tjahjanto.

Dirinya juga mengatakan, panel diskusi Wanita TNI merupakan salah satu rangkaian kegiatan Apel Bersama Wanita TNI Tahun 2021 dalam upaya berbagi pengetahuan dan informasi.

Menurutnya, kegiatan Apel Bersama Wanita TNI yang rutin diselenggarakan setiap tahun yang memiliki tujuan untuk meningkatkan semangat juang, jiwa korsa dan soliditas untuk meningkatkan kebanggaan serta motivasi dalam pengabdian kepada TNI, Bangsa dan Negara.

“Apel Bersama Wanita TNI juga merupakan bentuk kegiatan pembinaan tradisi yang mengandung makna sejarah perjuangan wanita di Indonesia tidak pernah padam,” kata dia.

Dalam kesempatan tersebut, Nanny Hadi Tjahjanto turut menyampaikan salam dan pesan dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, yakni sebuah harapan, agar Wanita TNI semakin profesional dan mampu sebagai prajurit sejati kebanggaan TNI serta menjadi teladan dalam kehidupan keluarga, organisasi, masyarakat, bangsa dan negara .

Kegiatan diskusi panel tersebut diikuti oleh 50 peserta secara tatap muka dan 180 peserta yang terkenal di 12 kota besar di Indonesia, antara lain Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Jogja, Surabaya, Bali, Kalimantan Timur, Manado, Makassar, Ambon dan Jayapura.(Din)