Ketua MPR RI Bamsoet: Presiden Joko Widodo Dukung IMI Beserta Instansi Terkait Susun Peraturan Legalitas Kendaraan Modifikasi

  • Bagikan
Ketua MPR RI Bamsoet: Presiden Joko Widodo Dukung IMI Beserta Instansi Terkait Susun Peraturan Legalitas Kendaraan Modifikasi
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) mengungkapkan, Presiden Joko Widodo mendukung pengembangan industri modifikasi otomotif karya anak bangsa.

Sebagai pecinta kendaraan modifikasi, Presiden Joko Widodo juga mendukung upaya IMI bersama Kementerian Perindustrian, lKementerian Perhubungan dan instansi terkait lainnya untuk menyusun peraturan legalitas kendaraan modifikasi.

“Dukungan Presiden Joko Widodo tidak lepas karena bidang usaha modifikasi otomotif termasuk dalam turunan lima sektor bidang manufaktur yang mendapat prioritas pengembangan dalam mempersiapkan Indonesia memasuki era Revolusi Industri 4.0. Melalui kehadiran legalitas yang jelas, para modifikator memiliki acuan yang jelas dalam memodifikasi kendaraannya agar bisa legal digunakan di jalan raya. Sekaligus menggairahkan industri modifikasi otomotif yang saat ini sedang digandrungi di Indonesia, bahkan juga dunia,” ujar Bamsoet usai bertemu Presiden Joko Widodo, di Istana Merdeka, Rabu (14/4/21).

Turut hadir para pengurus IMI Pusat, antara lain Ketua Badan Pengawas Jeffrey JP, Sekretaris Jenderal Ahmad Sahroni, Wakil Ketua Umum Olahraga Mobil Ananda Mikola, Wakil Ketua Umum Mobilitas Rifat Sungkar, Wakil Ketua Umum IT dan Digital Tengku Irvan Bahran, Wakil Ketua Umum Event dan Internasional Judiarto, Ketua Komunikasi dan Media Sosial Raffi Ahmad serta Puteri Indonesia Lingkungan 2019 Jolene Marrie.

Hadir pula pengurus IMI lainnya Sean Gelael, pembalap muda kebanggaan Indonesia yang memenangi kejuaraan Race 3 Asian Le Mans Series (ALMS) 2021 di Abu Dhabi.

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, Presiden Jokowi sangat antusias saat mendengar penjelasan Rifat Sungkar tentang kemampuan anak-anak muda Indonesia dibidang modifikasi, baik motor maupun mobil. Bahkan karyanya sudah tersebar di manca negara. Hanya kerap terkendala masalah legalitas untuk bisa sampai ke jalan raya. Presiden menegaskan bahwa pengembangan usaha modifikasi otomotif bisa menjadi salah satu penyelamat perekonomian dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19. Sekaligus memajukan UMKM dan ekonomi kreatif, serta membuka banyak lapangan kerja dan menggairahkan perekonomian nasional.

“Mengingat sektor UMKM adalah penyumbang terbesar berbagai kebutuhan pelaku usaha modifikasi. Dari mulai helm, knalpot, spion, jaket, hingga sepatu, dan berbagai kebutuhan lainnya. Modal membuka usahanya pun tidak terlalu besar. Terpenting ide dan kreatifitas. Sedangkan modal materi bisa dicari melalui kerjasama dengan berbagai pihak,” jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menerangkan, bersama pemerintah Provinsi Jawa Barat, IMI merencanakan akan membuat Pusat Industri Modifikasi Otomotif. Melibatkan banyak pelaku usaha UMKM di Jawa Barat dan daerah lainnya.

“IMI juga berencana memanfaatkan kawasan Sirkuit Internasional Sentul agar bisa dikembangkan menjadi Pusat Industri Modifikasi Otomotif. Sehingga bisa menambah keunggulan kawasan sirkuit agar tidak hanya menjadi kawasan balapan otomotif saja,” terang Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, potensi pasar konsumen modifikasi motor di Indonesia sangat besar, karena Indonesia saat ini memiliki sekitar 52 juta penduduk kelas menengah, serta 64 juta pemuda. SDM Indonesia juga sudah terkenal memiliki ide dan kreatifitas yang selalu ‘out of the box’.

“Bahkan tokoh modifikasi dunia, Shige Suganuma, memberikan pengakuan terhadap perkembangan dunia modifikasi otomotif Indonesia. Menurutnya, Indonesia punya style sendiri yang berbeda dengan negara lainnya. Ia menyebutnya sebagai Indonesian Style,” pungkas Bamsoet. (ilm)

  • Bagikan