Gempa Berkekuatan 6,1 M Terjadi di Barat Daya Nias Barat

  • Bagikan
Gempa
Ilustrasi/NET
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Gempa dengan magnitudo 6,1 terjadi di barat daya Nias Barat, Sumatera Utara, pada Selasa pukul 06.58 menurut siaran informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Menurut BMKG, episenter gempa itu berada di laut pada kedalaman 10 km di 142 km barat daya Nias Barat, 159 km barat daya Nias Selatan, 171 km barat daya Nias Utara, 451 km barat daya Medan, dan 1.356 km barat laut Jakarta.

BMKG menyatakan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

BMKG semula menyatakan bahwa gempa bumi dangkal yang terjadi akibat aktivitas tektonik pada Lempeng Samudera Hindia itu magnitudonya 6,4 dan kemudian memperbaruinya menjadi 6,1.

Getaran akibat gempa tersebut, dirasakan di Nias Barat, Gunung Sitoli, Pakpak Bharat, Aceh Singkil, Aek Godang, Padang Sidempuan, Pariaman, Padang Pariaman, hingga Padang.

Menurut BMKG, getaran gempa tersebut dirasakan di Nias Barat pada II sampai III skala Mercalli (MMI) serta Gunung Sitoli (Sumatera Utara) pada skala I sampai II MMI.

Getaran gempa juga dirasakan Aek Godang, Padang Sidimpuan, dan Pakpak Bharat di Sumatera Utara; Pariaman, Padang Pariaman, dan Padang di Sumatera Barat; serta Aceh Singkil di Aceh pada skala II MMI.

Pada skala I MMI getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang; pada skala II MMI getaran dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang; dan pada skala III MMI getaran dirasakan nyata di dalam rumah, terasa seperti ada truk berlalu.

Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi tersebut.

Menurut BMKG, pusat gempa di barat daya Nias berada di koordinat 0,17 Lintang Utara dan 96,48 Bujur Timur, tepatnya di laut sekitar 140 km arah barat daya Nias pada kedalaman 16 km.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan sesar turun,” kata Bambang, menambahkan, hasil pemodelan menunjukkan gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami. (ndi/ant)

  • Bagikan