Dewan Minta Pemerintah Perjelas Status Pemberontak Di Papua, Separatis Atau KKB!

  • Bagikan
Dewan Minta Pemerintah Perjelas Status Pemberontak Di Papua, Separatis Atau KKB!
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Kelompok bersenjata di Papua terus memberikan ancaman kepada warga sipil. Dalam sepekan empat nyawa telah hilang atas kekejaman kelompok ini. Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin meminta status kelompok bersenjata ini diperjelas, apakah mereka adalah separatis OPM atau Kelompok Kriminan Bersenjata (KKB).

“Saya meminta pertama, status kelompok bersenjata ini harus jelas, mau separatis OPM atau KKB?. Kalau mau status separatis OPM serahkan ke prajurit TNI untuk diselesaikan, tapi kalau mau KKB ya serahkan sama Polri nanti bisa dibantu TNI, kemudian polisi sebagai penegak hukum berhak mengatasi masalah ini,” kata TB Hasanuddin saat dihubungi, Minggu (18/4/2021).

Dikatakan TB Hasanuddin, gerakan kelompok bersenjata ini jangan dibiarkan berlarut-larut, karena mereka bisa menghilang usai melakukan teror dan pembunuhan terhadap masyarakat sekitar. “Jangan dibiarkan berlarut-larut, karena kalau dibiarkan, namanya separatis ini bisa di ujung tombak, bisa lepas,” ujarnya.

Dijelaskan politisi PDIP ini, maksud dari status kelompok ini bisa dipetakan apakah sebagai separatis atau kelompok kriminal. Pasalnya, jika statusnya sudah diperjelas oleh Pemerintah, maka aparat keamanan yakni TNI atau Polri bisa turun tangan menyedekahkan masalah ini secepatnya.

“Kalau memang diubah menjadi KKB ya sudah, menurut hemat saya diturunkan saja kekuatan Polri sebagai penegak hukum secara masif dengan kekuatan besar supaya segera selesai,” jelasnya.

“Jangan sampai pada saat berstatus OPM juga tidak diapa-apakan, lalu ketika KKB polisi juga tidak digerakkan, akhirnya korban berjatuhan,” tambahnya.

Purnawirawan Mayor Jenderal (Mayjen) TNI ini juga menyarankan agar Pemerintah Pusat dan tokoh-tokoh di Papua melakukan dialog untuk mencari jalan keluar atas aksi teror di Papua oleh kelompok bersenjata ini.

“Banyak dialog ditentang, kenapa dengan pemberontak harus dialog? Tidak, anggap saja dialog antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah daerah, antara bapak dan anak, boleh dong dalam demokrasi, dalam bingkai tegaknya NKRI,” tutupnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam sepekan terakhir ini kelompok bersenjata di Papua telah menewaskan empat nyawa, yakni warga yang berprofesi sebagai guru hingga tukang ojek. Bahkan, kelompok bersenjata ini juga merusak sekolah, rumah warga, dan membakar rumah anggota DPRD di Beoga.[prs]

  • Bagikan