Tak Temukan Indikasi Pembekuan Darah, Satgas Penanganan Covid-19 Klaim Vaksin AstraZeneca Aman

Realitarakyat.com – Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan pihaknya tak menemukan indikasi bahwa vaksin AstraZeneca dapat menyebabkan pembekuan darah.

Pernyataan Wiku sekaligus merespons polemik vaksin asal perusahaan farmasi Inggris itu yang kini diboikot oleh sejumlah negara di Eropa usai disebut menyebabkan penggumpalan darah warga yang disuntik.

“Saat ini tidak ada indikasi bahwa vaksinasi AstraZeneca menyebabkan pembekuan darah. Hal ini juga tidak terdaftar sebagai efek samping vaksin AstraZeneca,” ujar Wiku dalam siaran di YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (12/3/2021).

Dia memastikan AstraZeneca aman digunakan di Indonesia, sesuai pernyataan dari European Medicines Agency (EMA) beberapa waktu lalu. Wiku menyebut sebanyak 10 juta dosis vaksin AstraZeneca yang saat ini telah digunakan negara lain tak menyebabkan emboli paru atau penggumpalan darah.

Dengan demikian, menurut Wiku, kasus penggumpalan darah seperti dilaporkan belakangan, relatif lebih rendah dibandingkan kasus pada umumnya.

“Hal ini menunjukkan bahwa jumlah kejadian sejenis ini secara signifikan lebih rendah pada penerima suntikan vaksin, dibandingkan dengan angka kejadian pada masyarakat umum,” kata dia.

Wiku mengatakan saat ini vaksin AstraZeneca belum digunakan dalam program vaksinasi massal yang tengah dilakukan pemerintah. Penggunaan vaksin tersebut katanya masih menunggu proses alokasi dari Kementerian Kesehatan dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Di samping itu, Wiku memastikan pihaknya akan terus memantau izin penggunaan vaksin tersebut di Indonesia, terutama setelah temuan kasus penggumpalan darah di sejumlah negara di Eropa.

Pemantauan dan pengawasan akan dilakukan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI).

Sejumlah negara sebelumnya memutuskan untuk menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca.

Lembaga kesehatan di Denmark, Norwegia, dan Islandia menghentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca usai temuan kasus penggumpalan darah terhadap sejumlah orang yang telah disuntik vaksin tersebut.[prs]