Program Pembinaan Atlet, Sirkuit Nasional Wushu bisa Jadi ‘Role Model’ Cabor Lain

  • Bagikan
Program Pembinaan Atlet, Sirkuit Nasional Wushu bisa Jadi 'Role Model' Cabor Lain
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyebut bahwa Sirkuit Nasional (Sirnas) Wushu Taolu Seri I patut dijadikan percontohan bagi cabang olahraga (cabor) lain dalam menjalankan program pembinaan atlet.

Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Chandra Bhakti, mengatakan kegiatan tersebut juga patut dicontoh sebab merupakan salah satu upaya dalam menjaring bibit atlet-atlet berkualitas.

“Tahun 2021 ini baru PB WI yang menggelar sirkuit. Dan sirkuit ini harus jadi role model bagi cabor lainnya dalam rangka menjalankan program pembinaan untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasinya,” kata Chandra Bhakti, dalam siaran persnya, Selasa (30/3/2021).

Menurut Chandra, sirkuit nasional wushu itu juga sejalan dengan kebijakan Kemenpora dalam Grand Design Olahraga Nasional, yakni membenahi ekosistem olahraga Indonesia agar lebih terdesain sempurna terutama dalam pembinaan atlet.

Harapannya, jika pembinaan sudah dilakukan secara sistematis, berjenjang dan berkelanjutan maka dapat meningkatkan prestasi olahraga nasional.

Ia berharap PB WI dapat terus menggelar sirkuit wushu seri selanjutnya guna mempertahankan pembinaan wushu Indonesia.

“Sirkuit nasional ini harus berjalan terus. Kalau ada tahap satu, ada tahap kedua, dan tahap selanjutnya sehingga sirkuit ini bisa menjadi bagian dari seleksi yang mampu menghasilkan atlet terbaik,” ujar Chandra.

Chandra Bhakti menyebut wushu bahkan masuk ke dalam 14 cabang olahraga unggulan.

“Wushu itu menjadi cabor unggulan bukan dasar pertimbangan tetapi melalui kajian mendalam. Sudah uji publik di berbagai daerah mulai dari Bogor, Bandung, Semarang dan Surabaya, di mana tidak ada satu pun para pakar olahraga yang membantah tentang prestasi yang telah diukir wushu selama ini,” pungkas dia menambahkan.

Olimpiade 2020 ditunda tahun lalu karena pandemi. Ajang olahraga itu dijadwalkan akan digelar mulai 23 Juli hingga 8 Agustus, meski penyelenggara melarang penonton dari luar negeri untuk hadir.

Panitia pelaksana Olimpiade Tokyo 2020, Senin (29/3), mengumumkan bahwa atlet asing bisa diundang untuk berpartisipasi dalam ajang uji coba sebelum pelaksanaan sebenarnya.

Acara tersebut berupa gladi bersih tentang cara mencegah penyebaran COVID-19, karena penyelenggara menggelar acara olahraga internasional ini selama masa pandemi global.

Ajang uji coba akan digelar untuk lima kompetisi, termasuk atletik dan marathon, serta melibatkan atlet asing yang berpartisipasi, kata penyelenggara. (ndi/ant)

  • Bagikan