Bantah Tuduhan Moeldoko, Hinca: Silahkan Baca AD-ART Kami

  • Bagikan
Bantah Tuduhan Moeldoko, Hinca: Silahkan Baca AD-ART Kami
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Partai Demokrat kubu AHY membantah pernyataan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko jika ideologi partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bergeser.

Menurut Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, partainya masih tetap berideologi nasionalis-religius.

“Saya kader Partai Demokrat, bahkan menjadi Sekjen 5 tahun penuh dan sekarang dewan kehormatan, sebelumnya jadi Jubir Partai. Kami tidak melihat itu, yang dituduhkan Pak Moeldoko sama sekali salah dan tidak benar,” tegasnya kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (29/3/2021).

Demokrat, masih kata Hinca, tetap menjadi partai tengah yang berideologi nasionalis-religius. Salah satu buktinya, menurut Hinca adalah keberagaman agama yang ada di internal pengurus partai mercy.

“Pak Moeldoko silakan baca ad-art kami, di situ jelas kenapa partai ini didirikan. Partai tengah, partai yang mengusung nasionalis religius. Di kami tidak soal ideologi ini itu, tidak ada hal-hal yang dituduhkan itu,” tegas dia.

“Pak SBY waktu ketua umum beliau muslim, saya sekjennya saya katolik,” demikian Hinca Panjaitan yang anggota Komisi III DPR RI ini.

Diketahui, Moeldoko setelah terpilih jadi Ketum Demokrat dalam KLB Deli Serdang pada 5 Maret lalu, baru muncul ke publik lewat video pernyataan via media sosialnya pada Minggu (28/3).

Dalam rekaman video tersebut, Moeldoko bicara soal tarikan ideologis dalam tubuh Partai Demokrat. Moeldoko juga mengklaim ada pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024.

Menurut Moeldoko, pertarungan ideologis ini terstruktur dan mudah dikenali. Hal ini, menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia Emas 2045.

“Ada sebuah situasi khusus dalam perpolitikan nasional, yaitu telah terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024,” kata Moeldoko dalam video yang yang diunggah di akun Instagramnya @dr_Moeldoko pada Minggu (28/3).

Soal tarikan ideologis di tubuh Demokrat, Moeldoko menyebut hal itu jadi salah satu alasan dirinya bersedia menjadi ketua umum partai berlambang Bintang Mercy.

“Jadi ini bukan sekedar menyelamatkan Demokrat, tapi juga menyelamatkan bangsa. Itu semua berujung pada keputusan saya menerima permintaan untuk memimpin Demokrat, setelah tiga pertanyaan yang saya ajukan dijawab dengan baik oleh rekan-rekan sekalian,” tuturnya.[prs]

  • Bagikan