Sandiaga Dorong Pengembangan Sektor Parekraf di Sulbar

  • Bagikan
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan bahwa pihaknya sangat mendorong pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).

“Kami bersama Gubernur Sulbar telah berkomitmen mendorong pengembangan sektor parekraf di Sulbar. Wilayah ini memiliki potensi parekraf yang sangat besar untuk dapat dikembangkan,” kata Sandi saat bertemu dengan Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar di Jakarta, Selasa (23/2/2021).

Beberapa potensi parekraf yang terdapat di Sulbar, antara lain wisata alam yang terletak di Pulau Balabalakang dan Pulau Karampuang yang biasa digunakan untuk diving ataupun snorkeling, wisata mangrove di kota Mamuju, Tari Sayyang Pattu’du atau kuda menari, kulinernya berupa kopi terbaik yang ada di kabupaten Mamasa, serta berbagai potensi lainnya.

“Di Indonesia ada lebih dari 30 juta pekerja di bidang parekraf, saya rasa di Sulbar juga cukup tinggi angka masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sektor parekraf. Kita harus gerak cepat, gerak bersama dalam mengembangkan sektor parekraf di Sulbar,” ujar Sandi.

Dari sisi atraksi wisata, Sulbar juga memiliki berbagai macam event seperti Festival Sandeq Race, Festival Kota Tua Majene, Festival Gandang Dewata di Mamasa, Festival Bumi Lalla Tasisara di Mamuju Tengah, Festival Banua Kayyang di Polman, dan sebagainya.

“Festival tersebut nantinya akan kita kurasi terlebih dahulu untuk dapat dijadikan Calender of Event atau yang sekarang ini kita sebut Kharisma Event Nusantara,” tutur Sandi.

Kharisma Event Nusantara merupakan program Kemenparekraf yang bekerja sama dengan pemerintah daerah (pemda) setempat untuk mendorong festival atau event daerah yang bisa diangkat ke taraf internasional.

Dalam menggelar event atau festival di tengah pandemi, Sandi mengimbau harus dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Untuk itu, pihaknya akan memastikan penerapan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environmental Sustainability) di Sulbar berjalan dengan baik.

“Di Sulbar terdapat 152 hotel dan 276 restoran, nanti akan kita cek kepatuhannya terhadap protokol kesehatan CHSE. Karena saat ini, bukan lagi going or not going, bukan doing or not doing, tapi how to do it dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin,” ucapnya.

Sandi pun berharap dengan adanya kolaborasi bersama Gubernur Sulbar ini, bisa membangkitkan sektor pariwisata dan memulihkan ekonomi kreatif, serta membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

Pada kesempatan yang sama Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar menjelaskan bahwa provinsi yang dipimpinnya itu memiliki kekayaan alam yang luar biasa serta keanekaragaman dan keunikan suku, tradisi, dan budaya.

Selain itu, peninggalan sejarah juga menjadi daya tarik tersendiri bagi provinsi ini. Untuk itu, pihaknya memerlukan dukungan dari pemerintah pusat dalam pengembangan sektor parekrafnya.

“Mudah-mudahan dengan adanya dukungan ini, kita bisa memulihkan dan membangkitkan sektor parekraf di Sulbar bersama-sama,” kata Ali.

Dia juga berharap Kemenparekraf dapat memberikan pendampingan bagi pelaku usaha di sektor parekraf untuk meningkatkan kompetensi, serta membantu melakukan promosi dan publikasi terkait destinasi wisata yang ada di Sulbar. (rsa)

  • Bagikan