Pelindo I Akan Pacu Pertumbuhan Ekonomi Sumut Lewat PIE Pelabuhan Kuala Tanjung Batubara

Realitarakyat.com – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I memperkirakan berkontribusi perusahaan sepanjang 2021 akan terus meningkat terhadap perekonomian Sumatera Utara, lewat pengembangan Kuala Tanjung Port and Industrial Estate (PIE) yang terletak di Kabupaten Batubara.

“Kontribusi Pelindo I terhadap ekonomi Sumatera Utara didorong aktivitas Kuala Tanjung PIE yang memiliki potensi besar untuk tumbuh dan berkembang secara cepat,” kata Direktur Transformasi dan Pengembangan Bisnis Pelindo I Prasteyo, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (18/2/2021).

Pada 2021 Pelindo I menargetkan arus bongkar muat peti kemas sebesar 1,57 juta TEUs, tumbuh 10 persen dibandingkan tahun 2020, sementara bongkar muat kargo yang terdiri dari curah cair, curah kering dan kargo umum diproyeksikan mencapai 30,2 juta ton meningkat 22 persen dibanding realisasi tahun sebelumnya sebesar 24,8 juta ton.

Kuala Tanjung PIE terdiri dari dua bagian yang saling terintegrasi, yaitu kawasan pelabuhan (Kuala Tanjung Multipurpose Terminal/KTMT) dan kawasan industri (Kuala Tanjung Industrial Zone/KTIZ).

KTMT memiliki panjang dermaga 500 x 60 meter, trestle 2,8 km, lapangan kontainer seluas 14 hektare, dan kedalaman kolam pelabuhan -17 meter LWS. KTMT dilengkapi dengan alat bongkar muat antara lain 3 unit Ship to Shore (STS) Crane dan 8 unit Automated Rubber Tyred Gantry (ARTG) Crane, serta alat angkut 21 terminal traktor.

Juga terdapat 22 tangki timbun yang mampu melayani arus curah cair utamanya CPO hingga 1.000 ton per jam dengan 4 jaringan pipa yang dilengkapi dengan 8 pompa.

Dengan berbagai fasilitas tersebut, pelabuhan yang dikelola PT Prima Multi Terminal, anak perusahaan Pelindo I, memiliki kapasitas throughput peti kemas hingga 600.000 TEUs dan tangki timbun CPO 100.000 metrik ton per tahun.

Sejak beroperasi tahun 2019 hingga saat ini, aktivitas bongkar muat di KTMT terus mengalami peningkatan. Tercatat sejak tahun 2019, bongkar muat peti kemas KTMT sebesar 23.937 Teus, curah cair 102.200 ton, dan kargo umum sebesar 16.970 ton. Sedangkan KTIZ dikembangkan di area seluas 3.400 hektare.

Di dalam rencana pengembangan Kuala Tanjung PIE ini juga terdapat rencana pengembangan kawasan bisnis & residential. Kuala Tanjung PIE juga terintegrasi dan terhubung langsung dengan Kawasan Industri Sei Mangkei.
“Sebagai next Indonesia logistic and supply chain hub, Kuala Tanjung PIE akan terus dikembangkan. Dengan percepatan pengembangan Kuala Tanjung PIE dan dukungan dari pemerintah, maka akan semakin banyak calon mitra strategis dan investor yang tertarik untuk berinvestasi,” katanya.(MT)