Max Sopacua: AHY Tak Perlu Panik dan Lebay Hadapi Gejolak di Internal Partai

  • Bagikan
Max Sopacua: AHY Tak Perlu Panik dan Lebay Hadapi Gejolak di Internal Partai
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Mantan anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Max Sopacua meminta Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk tidak asal menuduh untuk mengkudeta kepemimpinannya.

Dia juga mememinta AHY tidak panik dan lebay dalam menghadapi gejolak politik di internal partai. Menurutnya, AHY dapat menuntaskan permasalahan tersebut dengan melibatkan tokoh-tokoh muda di internal partai.

“Dulu waktu mau jadi ketua, AHY itu ngomong muda adalah kekuatan, sekarang selesaikan dengan tenaga yang muda itu, jangan lebay. Jangan panik, belum apa-apa sudah panik,” kata Max, di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa (2/2).

Kata Max, untuk mengkudeta kepemimpinan partai memang tidak mudah dan harus dengan perencanaan yang cukup matang. “Kudeta itu memangnya gampang apa, kudeta itu harus punya perencanaan yang matang,” katanya.

Meski demikian, Max membantah keterlibatannya dalam rencana mengkudeta kepemimpinan AHY di Partai Demokrat.

“Memang sudah terjadi kudeta ya? Kudeta ini terjadi di Myanmar, bukan di sini, di Demokrat. Orang bego saja yang bilang itu kudeta,” tegasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengungkapkan ada pihak di lingkaran dekat Presiden Jokowi yang hendak mengambil paksa partainya lewat jalur Kongres Luar Biasa (KLB). AHY kemudian mengirim surat kepada Jokowi untuk mengklarifikasi hal itu.

Sementara Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief menuding Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sebagai sosok di balik upaya kudeta partainya tersebut.

“Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di Demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko,” kicaunya, lewat akun Twitter pribadinya, Senin (1/2).

Merespons tudingan tersebut, Moeldoko menyarankan seorang pemimpin harus kuat dan tidak boleh mudah terbawa perasaan (baper) serta terombang-ambing.

“Saran saya ya, menjadi seorang pemimpin harus pemimpin kuat, jangan mudah baperan, terombang-ambing, dan seterusnya,” kata Moeldoko dalam konferensi pers yang berlangsung secara daring pada Senin (1/2).[prs]

  • Bagikan