Inggris Sambut Bergabungnya Indonesia dalam Mekanisme Pasar COVAX

Realitarakyat.com – Inggris menyambut secara terbuka permintaan Indonesia untuk bergabung dengan Mekanisme Pasar Lanjutan COVAX, sebuah aliansi global untuk mempercepat penemuan, pembuatan, dan distribusi vaksin COVID-19 yang adil bagi satu miliar orang.
“Permohonan Indonesia untuk bergabung dengan COVAX berarti Indonesia akan memiliki akses langsung ke ilmu pengetahuan global terbaik,” ujar Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/12/2020).
Bergabungnya Indonesia dengan 91 negara lain dalam komitmen pasar lanjutan berarti Indonesia akan menerima vaksin bagi 3 persen hingga 20 persen populasinya, tergantung pada seberapa banyak negara yang menyumbang ke accelerator.
Inggris saat ini menyumbang seperlima dari total dana global untuk vaksin, terapi, dan tes melalui COVAX ACT-Accelerator sejumlah 1 miliar dolar AS (sekitar Rp14 triliun).
“Kami menyeru negara lain untuk berkontribusi lebih banyak, guna membantu memastikan akses global terhadap inovasi yang bisa menyelamatkan nyawa manusia,” tutur Jenkins.
Jenkins menjelaskan bahwa selama pandemi, Inggris dan Indonesia telah berbicara dalam satu suara di komunitas internasional dengan kesimpulan bahwa virus corona tidak mengenal batas negara atau kebangsaan, dan harus dilawan bersama.
“Kita memiliki tugas untuk merespon COVID-19 dalam upaya global demi menyelamatkan umat manusia, dan tidak ada negara yang bisa melakukannya sendiri,” ujar dia.
“Kita semua harus bekerja sama untuk mengembangkan vaksin, perawatan, dan tes yang aman, efektif, dan terjangkau, serta dapat diproduksi dengan cepat dan tersedia untuk semua. Ini akan menyelamatkan nyawa dan membangun kembali ekonomi kita,” Jenkins menambahkan.
Lebih lanjut Jenkins mengatakan bahwa vaksin, perawatan, dan tes hanya akan berdampak global jika menjangkau mereka yang membutuhkannya.
Jenkins menegaskan bahwa COVAX dan kolaborasi di bawah Mekanisme Pasar Lanjutan, adalah harapan terbaik dunia untuk mengendalikan pandemi dengan menyatukan organisasi global demi mempercepat pengembangan, produksi, dan akses yang adil terhadap tes, perawatan, dan vaksin COVID-19. (ndi/ant)