Diplomasi Parlemen, Ciptakan Peluang di Tengah Tantangan Pemulihan Covid-19

  • Bagikan
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Pandemi Covid-19 dalam rentang waktu satu tahun terakhir telah menginfeksi lebih dari 56 juta jiwa di seluruh dunia.
Pandemi ini telah bertransformasi dari sekedar masalah kesehatan, menjadi masalah ekonomi dan sosial; sehingga menjadi tantangan baru untuk anggota parlemen khususnya di dalam fungsinya melaksanakan diplomasi parlemen.
Merespon hal ini, Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI mengadakan webinar yang bertajuk “Tantangan dan Peluang Diplomasi Parlemen dalam Pemulihan Pasca-Covid-19”.
Webinar ini dihadiri oleh Wakil Ketua BKSAP Charles Honoris (F-PDI Perjuangan) dan Anggota BKSAP Irine Yusiana Roba Putri (F-PDI Perjuangan) sebagai narasumber.
“Diplomasi tetap memiliki ruang untuk pengembangan, bahkan selama pandemi Covid-19. Bagi BKSAP, diplomasi digital menjadi tantangan, namun juga bagian dari peluang. BKSAP melihat peluang dari aktivitas pandemi yang serba terbatas untuk tetap memperkaya dialog dan berbagi pengalaman dalam mengelola penanganan pandemi dengan parlemen-parlemen negara lain,” kata Charles melalui video conference, Selasa (8/12/2020).
Dalam situasi krisis pandemi seperti saat ini, dunia menghadapi ketidakpastian arah pembangunan maupun kerja sama global. Pandemi menyebabkan perubahan dalam berbagai aspek, termasuk dalam konteks diplomasi.
Namun BKSAP dapat mengatasi tantangan diplomasi dengan tetap membangun beragam diskursus, pertukaran pengalaman dengan negara lain dalam isu-isu penanganan pandemi.
Termasuk penguatan pengawasan keuangan selama pandemi, hingga dalam diskusi ke arah pilihan opsi pemulihan hijau pasca Covid-19. Senada dengan hal itu, anggota BKSAP DPR RI Irine Yusiana Roba Putri dalam presentasinya juga menekankan pentingnya diplomasi parlemen sebagai jembatan multilateralisme antara negara-negara di seluruh dunia.
Sebagaimana diketahui, DPR RI tergabung dalam IPU (Inter Paliamentary Union) yang merupakan salah satu organisasi internasional yang memfasilitasi fungsi diplomasi parlemen, bagian esensial dari kerja sama internasional, membantu untuk membangun jembatan komunikasi antara negara dan rakyat dan berkontribusi dalam menyampaikan perspektif parlemen ke dalam tata kelola global dan juga pemajuan perdamaian.
Ke depannya, BKSAP diharapkan dapat memperluas kerja sama dengan berbagai organisasi.
“Mulai organisasi masyarakat sipil negara lain hingga individu-individu tertentu dengan inisiatif-inisiatif yang dapat mendorong pemanfaatan aset soft power Indonesia,” komitmen Irine. (ndi)

  • Bagikan